Peta Gen Mikroba Yang Bersarang di Tubuh Kita
News Abstrak-St Louis
- Sekelompok ilmuwan Amerika Serikat berhasil mengembangkan peta
genetik hampir semua mikroba yang mendiami tubuh manusia sehat. Temuan
ini mirip dengan pencapaian ilmuwan di bidang pemetaan genom manusia
lebih dari satu dekade lalu.
Para ilmuwan perlu waktu lima tahun dan biaya hingga US$ 173 juta untuk melakukan sensus terhadap mikroba (termasuk bakteri, virus dan jamur) yang mendiami tubuh manusia sehat. Peta genetik ini akan digunakan sebagai referensi utama oleh para ilmuwan di seluruh dunia yang sedang mendalami penelitian tentang penyakit manusia.
Referensi pertama di dunia ini diperoleh setelah mereka menganalisis lima ribu sampel dari 250 relawan. Para peneliti mengambil sampel dari 18 titik di tubuh sukarelawan, mulai dari air liur, darah, kulit hingga feses.
"Ini adalah cara baru dalam memandang biologi manusia dan penyakit manusia. Temuan menakjubkan ini menawarkan kesempatan baru yang luar biasa," kata Phillip Tarr dari Washington University School of Medicine di St Louis. Tarr adalah satu dari 200 ilmuwan yang mengambil bagian dalam proyek Human Microbiome.
Eric Green, direktur National Human Genome Research Institute, salah satu dari Lembaga Kesehatan Nasional yang mendukung proyek tersebut, menyatakan dokter dan peneliti telah lama mengetahui bahwa manusia berbagi tubuh dengan triliunan mikroorganisme.
Setidaknya ada 10 sel bakteri untuk setiap sel dalam tubuh manusia. Namun, karena ukurannya yang sangat renik, sel-sel mikroba hanya menyumbang 1-3 persen dari total massa tubuh manusia. Green mengatakan, pada orang dewasa berbobot 100 kilogram, terdapat 1-3 kilogram bakteri.
"Manusia hampir selalu hidup harmonis berdampingan dengan mikroba. Tapi kadang-kadang hubungan harmonis itu rusak, yang mengakibatkan penyakit," kata Green. Ia menambahkan, pemahaman tentang kondisi yang membuat mikroba hidup normal akan membantu dokter mengetahui perubahan yang terjadi ketika seseorang sakit.
Para ilmuwan perlu waktu lima tahun dan biaya hingga US$ 173 juta untuk melakukan sensus terhadap mikroba (termasuk bakteri, virus dan jamur) yang mendiami tubuh manusia sehat. Peta genetik ini akan digunakan sebagai referensi utama oleh para ilmuwan di seluruh dunia yang sedang mendalami penelitian tentang penyakit manusia.
Referensi pertama di dunia ini diperoleh setelah mereka menganalisis lima ribu sampel dari 250 relawan. Para peneliti mengambil sampel dari 18 titik di tubuh sukarelawan, mulai dari air liur, darah, kulit hingga feses.
"Ini adalah cara baru dalam memandang biologi manusia dan penyakit manusia. Temuan menakjubkan ini menawarkan kesempatan baru yang luar biasa," kata Phillip Tarr dari Washington University School of Medicine di St Louis. Tarr adalah satu dari 200 ilmuwan yang mengambil bagian dalam proyek Human Microbiome.
Eric Green, direktur National Human Genome Research Institute, salah satu dari Lembaga Kesehatan Nasional yang mendukung proyek tersebut, menyatakan dokter dan peneliti telah lama mengetahui bahwa manusia berbagi tubuh dengan triliunan mikroorganisme.
Setidaknya ada 10 sel bakteri untuk setiap sel dalam tubuh manusia. Namun, karena ukurannya yang sangat renik, sel-sel mikroba hanya menyumbang 1-3 persen dari total massa tubuh manusia. Green mengatakan, pada orang dewasa berbobot 100 kilogram, terdapat 1-3 kilogram bakteri.
"Manusia hampir selalu hidup harmonis berdampingan dengan mikroba. Tapi kadang-kadang hubungan harmonis itu rusak, yang mengakibatkan penyakit," kata Green. Ia menambahkan, pemahaman tentang kondisi yang membuat mikroba hidup normal akan membantu dokter mengetahui perubahan yang terjadi ketika seseorang sakit.
source:http://www.tempo.co