Inilah ''Tarzan Modern'' yang Nyasar Hingga Berlin
News Abstrak-Berlin - Ia
mengaku bernama Ray, dan sudah tinggal selama lima tahun terakhir di
hutan dengan ayahnya. Ia tak bisa berbahasa Jerman, dan hanya
bercakap-cakap menggunakan bahasa Inggris. Ray mengaku lahir pada tahun
1994 dan ibunya, Doreen, meninggal dalam kecelakaan mobil 12 tahun lalu.
Dia mengatakan ayahnya, Ryan, meninggal Agustus lalu dan ia sendiri
yang menguburnya di hutan tempat mereka tinggal.
Ray mengejutkan publik ketika tiba-tiba muncul di Balai Kota Berlin. Ia mengaku berjalan dari hutan tempatnya tinggal selama berhari-hari.
Juru bicara kepolisian Berlin, Thomas Neuendorf, mengatakan semua upaya untuk mengidentifikasi anak itu sejak dia muncul di ibukota Jerman pada 5 September telah gagal. Itu sebabnya, mereka memutuskan untuk menyebar fotonya hari ini.
"Kami telah memeriksa DNA semua laporan orang hilang, mengirimkan data ke Interpol sehingga mereka bisa memeriksanya secara internasional, tapi sayangnya semua tak membuahkan hasil," kata Neuendorf.
Anak itu mengatakan kepada pihak berwenang ayahnya memanggilnya "Ray" dan bahwa ia lahir pada 20 Juni 1994, tapi mengklaim tidak tahu nama keluarganya atau dari mana dia berasal.
Pada polisi Ray mengaku bersama ayahnya mengembara ke hutan sepeninggal ibunya. Dengan bermodal peta dan kompas, mereka tinggal di tenda atau gua.
Penyidik tidak mampu untuk mengkonfirmasi rincian apapun tentang kecelakaan mobil fatal yang cocok dengan cerita Ray. Juga, belum mampu untuk menemukan mayat sang ayah, sehingga mereka meragukan pengakuan Ray. "Ada banyak tanda tanya," kata Neuendorf.
Dia sekarang dirawat oleh sebuah lembaga sosial dan siap untuk bersekolah. Ketika ia pertama kali muncul, Ray berbicara bahasa Inggris dan beberapa kata saja dalam bahasa Jerman. Dia juga cepat beradaptasi dengan kehidupan kota dan teknologi, menggunakan laptop dan telepon genggam tanpa masalah. "Semuanya memberikan kesan bahwa dia tidak jauh dari peradaban selama bertahun-tahun," kata Neuendorf.
Neuendorf menyatakan Ray yang tidak berbicara bahasa Inggris dengan aksen tertentu, yang menyebabkan peneliti percaya bahwa ia bukan penutur asli.
Ray digambarkan sebagai berusia antara 16-20 tahun dan tinggi 180 cm. Dia memiliki rambut pirang gelap dan mata biru, dan tiga bekas luka kecil di dahinya, tiga bekas luka kecil di dagu dan bekas luka kecil di lengan kanannya
Ray mengejutkan publik ketika tiba-tiba muncul di Balai Kota Berlin. Ia mengaku berjalan dari hutan tempatnya tinggal selama berhari-hari.
Juru bicara kepolisian Berlin, Thomas Neuendorf, mengatakan semua upaya untuk mengidentifikasi anak itu sejak dia muncul di ibukota Jerman pada 5 September telah gagal. Itu sebabnya, mereka memutuskan untuk menyebar fotonya hari ini.
"Kami telah memeriksa DNA semua laporan orang hilang, mengirimkan data ke Interpol sehingga mereka bisa memeriksanya secara internasional, tapi sayangnya semua tak membuahkan hasil," kata Neuendorf.
Anak itu mengatakan kepada pihak berwenang ayahnya memanggilnya "Ray" dan bahwa ia lahir pada 20 Juni 1994, tapi mengklaim tidak tahu nama keluarganya atau dari mana dia berasal.
Pada polisi Ray mengaku bersama ayahnya mengembara ke hutan sepeninggal ibunya. Dengan bermodal peta dan kompas, mereka tinggal di tenda atau gua.
Penyidik tidak mampu untuk mengkonfirmasi rincian apapun tentang kecelakaan mobil fatal yang cocok dengan cerita Ray. Juga, belum mampu untuk menemukan mayat sang ayah, sehingga mereka meragukan pengakuan Ray. "Ada banyak tanda tanya," kata Neuendorf.
Dia sekarang dirawat oleh sebuah lembaga sosial dan siap untuk bersekolah. Ketika ia pertama kali muncul, Ray berbicara bahasa Inggris dan beberapa kata saja dalam bahasa Jerman. Dia juga cepat beradaptasi dengan kehidupan kota dan teknologi, menggunakan laptop dan telepon genggam tanpa masalah. "Semuanya memberikan kesan bahwa dia tidak jauh dari peradaban selama bertahun-tahun," kata Neuendorf.
Neuendorf menyatakan Ray yang tidak berbicara bahasa Inggris dengan aksen tertentu, yang menyebabkan peneliti percaya bahwa ia bukan penutur asli.
Ray digambarkan sebagai berusia antara 16-20 tahun dan tinggi 180 cm. Dia memiliki rambut pirang gelap dan mata biru, dan tiga bekas luka kecil di dahinya, tiga bekas luka kecil di dagu dan bekas luka kecil di lengan kanannya
source:http://www.tempo.co/