Inilah Bentuk Sepeda Senilai Rp367 Juta
Berhias berlian dan kulit asli.
News Abstrak-Diberi nama The Brogue, sepeda mirip sepeda ontel ini dijuluki sepeda termahal se-London.
Dibanderol harga 25 ribu Poundsterling (Rp367 juta), sepeda roda dua ini
berhias berlian dan kulit asli di bagian gagang sepeda dan tas
kecilnya.
Dikreasikan oleh pembuat perhiasan bernama Nicholas Fitch dari
perusahaan Nicholas James, serta desainer produk-produk berbahan dasar
kulit, Simon Harcourt, sepeda ini butuh waktu 8 minggu untuk diciptakan.
Bila pun ada yang tertarik untuk memiliki The Brogue, mudah-mudahan
tidak berharap sepeda mahal ini bisa membuatnya menang saat balapan
sepeda. Sepeda ini tidak dibuat untuk dibawa kencang, menurut
pembuatnya, Fitch.
Konon, ide membuat sepeda dengan taburan berlian dan kulit bergaya
vintage ini datang ketika Fitch berkolaborasi dengan Harcourt untuk
membuat boks perhiasan dan melihat sebuah sepeda model tahun 1970-an,
merek Triumph 531 tergantung di dinding studio kerja Harcourt.
Sepeda dengan tipe fixed-gear freestyle ini dihias oleh Chris Delia untuk desain dan fitting-nya.
Fitch ditugaskan untuk mempercantik gagang sepedanya, yang diberikan
perak, kemudian dihias berlian cokelat yang didesain untuk makin membuat
manis tampilan kulit cokelat asal Italia yang dipotong menggunakan
laser ini.
Sepeda ini juga ditambahkan tas kecil di bagian bawah sadel, yang
merupakan rajutan dari bahan kulit yang sama dengan kulit pada gagang
sepeda. Di bagian pipa pada sisi ban depan pun dilengkapi penutup dari
bahan kulit yang sama.
Harcourt dari Harcourt Design telah menghabiskan lebih dari satu dekade
untuk membangun reputasi sebagai salah satu spesialis desainer interior
dari bahan kulit.
"Simon dan saya adalah dua orang yang sangat maniak untuk membuat
barang-barang sesempurna mungkin. Ini adalah kesempatan yang baik untuk
mempertemukan dua seni yang kami geluti. Saya sangat menyukai perkawinan
material kontras; bahan kulit yang hangat dan logam, serta berlian,"
kata Fitch.
The Brogue akan dipajang di showroom Nicholas James' Hatton Garden, Inggris.
source:http://www.beritasatu.com/