Di Tengah Sidang, Hakim Malah Main Solitaire
Oslo - Tujuh pekan pengadilan pembunuhan yang dilakukan aktivis ultra kanan Anders Breivik secara maraton, mulai membosankan hakim. Terbukti, satu dari lima hakim yang tugasnya memutuskan nasib pelaku pembunuhan massal Norwegia, malah asyik bermain solitaire dari komputer tabletnya.
Ulah sang hakim tertangkap kamera wartawan. Situs Daily Mail memuat dengan jelas aksi sang hakim.
Kejadian berlangsung saat sidang itu memasuki pekan kedelapan pada hari Senin. Kamera televisi dengan jelas menangkap gambar hakim Ernst Henning Eielsen tengah ''berpikir keras'' mengatasi rumitnya permainan kartu ketika ia seharusnya mendengarkan bukti dari seorang profesor Swedia.
Gambar ini memancing kemarahan 77 orang keluarga korban tewas ulah Breivik. Namun juru bicara pengadilan Oslo bersikeras Eielsen sedang berkonsentrasi. Irene Ramm, sang jubir mengatakan, "Para hakim yang penuh perhatian mengikuti apa yang dikatakan dan apa yang disajikan ke pengadilan."
Ini bukan skandal pertama di pengadilan Norwegia dalam kasus ini. Pada bulan April hakim lain dipecat setelah ditemukan ia mengomentari kasusnya di Facebook. "Hukum mati saja dalam hal ini!!!" tulis hakim Thomas Indebro mengomentari kasus Breivik.
Breivik menewaskan delapan orang dalam serangan bom di gedung pemerintah di Oslo, sebelum menembak mati 69 remaja di sebuah kamp pemuda di pulau Utoya.
Dia telah mengakui pembunuhan itu, tapi membantah pertanggungjawaban pidana dengan alasan serangan itu adalah aksi ''pertahanan diri'' yang dilakukan untuk melindungi adat penduduk Norwegia dari imigran.
Pengadilan, yang dirancang untuk menentukan apakah dia waras atau tidak, diharapkan selesai dalam 10 minggu. Jika dia waras akan dikirim ke penjara, namun jika dia gila akan diserahkan ke rumah sakit jiwa.
Ulah sang hakim tertangkap kamera wartawan. Situs Daily Mail memuat dengan jelas aksi sang hakim.
Kejadian berlangsung saat sidang itu memasuki pekan kedelapan pada hari Senin. Kamera televisi dengan jelas menangkap gambar hakim Ernst Henning Eielsen tengah ''berpikir keras'' mengatasi rumitnya permainan kartu ketika ia seharusnya mendengarkan bukti dari seorang profesor Swedia.
Gambar ini memancing kemarahan 77 orang keluarga korban tewas ulah Breivik. Namun juru bicara pengadilan Oslo bersikeras Eielsen sedang berkonsentrasi. Irene Ramm, sang jubir mengatakan, "Para hakim yang penuh perhatian mengikuti apa yang dikatakan dan apa yang disajikan ke pengadilan."
Ini bukan skandal pertama di pengadilan Norwegia dalam kasus ini. Pada bulan April hakim lain dipecat setelah ditemukan ia mengomentari kasusnya di Facebook. "Hukum mati saja dalam hal ini!!!" tulis hakim Thomas Indebro mengomentari kasus Breivik.
Breivik menewaskan delapan orang dalam serangan bom di gedung pemerintah di Oslo, sebelum menembak mati 69 remaja di sebuah kamp pemuda di pulau Utoya.
Dia telah mengakui pembunuhan itu, tapi membantah pertanggungjawaban pidana dengan alasan serangan itu adalah aksi ''pertahanan diri'' yang dilakukan untuk melindungi adat penduduk Norwegia dari imigran.
Pengadilan, yang dirancang untuk menentukan apakah dia waras atau tidak, diharapkan selesai dalam 10 minggu. Jika dia waras akan dikirim ke penjara, namun jika dia gila akan diserahkan ke rumah sakit jiwa.
Posted by The Masnur
on 11.42. Filed under