Ilmuwan Ateis Jadi Inspirasi Nama Ikan
News Abstrak-Kolombo - Sekelompok ilmuwan Sri Lanka menemukan genus baru ikan air tawar. Mereka menamakannya Dawkinsia, terinspirasi dari Richard Dawkins, ahli biologi evolusi yang notabene seorang ateis.
"Kami berharap Dawkinsia dapat menjadi pengingat akan keanggunan dan kesederhanaan evolusi, satu-satunya penjelasan rasional untuk keanekaragaman kehidupan yang tak terbayangkan di Bumi," kata pemimpin penelitian, Rohan Pethiyagoda, Selasa, 17 Juli 2012.
Ia mengatakan genus Dawkinsia terdiri dari sembilan spesies yang seluruhnya hanya ditemukan di Asia Selatan. Kelompok ikan ini sebelumnya telah diklasifikasikan ke dalam genus Puntius, yang terdiri atas sekitar 120 spesies ikan tropis kecil, yang dikenal sebagai ikan duri.
Pethiyagoda, 56 tahun, seorang ahli ikan dan konservasionis, mengatakan penelitian menyeluruh di India dan Sri Lanka menunjukkan tingkat perbedaan di antara ikan genus Dawkinsia dan Puntius ternyata jauh lebih besar ketimbang yang diduga sebelumnya.
Ini adalah sebagian alasan mengapa kelompok ilmuwan memilih nama Dawkinsia, merujuk pada Dawkins, ilmuwan 71 tahun asal Inggris yang melahirkan tulisan kontroversial berjudul "The God Delusion".
"Richard Dawkins melalui tulisan-tulisannya telah membantu kita memahami bahwa alam semesta jauh lebih indah dan menakjubkan dari apa yang dibayangkan agama mana pun," kata Pethiyagoda.
Ikan anggota genus Dawkinsia ditandai dengan adanya filamen panjang yang tampak pada sirip punggung ikan jantan. Ikan jantan menumbuhkan filamen--struktur serupa benang--yang membuat mereka tidak hanya tampil lebih menarik bagi ikan betina, tapi juga tampak berbahaya bagi pemangsa.
"Filamen berfungsi seperti ekor merak. Ibarat aksesori mahal yang menempatkan pemiliknya pada risiko bahaya sekaligus disukai lawan jenisnya," kata Pethiyagoda.
Ia mengatakan klasifikasi ulang genus Dawkinsia dilakukan setelah para ilmuwan melewati penelitian delapan tahun terhadap DNA, struktur tulang, dan anatomi keseluruhan ikan-ikan anggota genus Puntius
"Kami berharap Dawkinsia dapat menjadi pengingat akan keanggunan dan kesederhanaan evolusi, satu-satunya penjelasan rasional untuk keanekaragaman kehidupan yang tak terbayangkan di Bumi," kata pemimpin penelitian, Rohan Pethiyagoda, Selasa, 17 Juli 2012.
Ia mengatakan genus Dawkinsia terdiri dari sembilan spesies yang seluruhnya hanya ditemukan di Asia Selatan. Kelompok ikan ini sebelumnya telah diklasifikasikan ke dalam genus Puntius, yang terdiri atas sekitar 120 spesies ikan tropis kecil, yang dikenal sebagai ikan duri.
Pethiyagoda, 56 tahun, seorang ahli ikan dan konservasionis, mengatakan penelitian menyeluruh di India dan Sri Lanka menunjukkan tingkat perbedaan di antara ikan genus Dawkinsia dan Puntius ternyata jauh lebih besar ketimbang yang diduga sebelumnya.
Ini adalah sebagian alasan mengapa kelompok ilmuwan memilih nama Dawkinsia, merujuk pada Dawkins, ilmuwan 71 tahun asal Inggris yang melahirkan tulisan kontroversial berjudul "The God Delusion".
"Richard Dawkins melalui tulisan-tulisannya telah membantu kita memahami bahwa alam semesta jauh lebih indah dan menakjubkan dari apa yang dibayangkan agama mana pun," kata Pethiyagoda.
Ikan anggota genus Dawkinsia ditandai dengan adanya filamen panjang yang tampak pada sirip punggung ikan jantan. Ikan jantan menumbuhkan filamen--struktur serupa benang--yang membuat mereka tidak hanya tampil lebih menarik bagi ikan betina, tapi juga tampak berbahaya bagi pemangsa.
"Filamen berfungsi seperti ekor merak. Ibarat aksesori mahal yang menempatkan pemiliknya pada risiko bahaya sekaligus disukai lawan jenisnya," kata Pethiyagoda.
Ia mengatakan klasifikasi ulang genus Dawkinsia dilakukan setelah para ilmuwan melewati penelitian delapan tahun terhadap DNA, struktur tulang, dan anatomi keseluruhan ikan-ikan anggota genus Puntius
source:http://www.tempo.co/read/news/2012/07/17/095417623/Ilmuwan-Ateis-Jadi-Inspirasi-Nama-Ikan