Awas Risiko Kecelakaan akibat Begadang!

Suasana nonton bareng di Manokwari, Sabtu (9/6/2012) dinihari WIT. Warga
rela berdiri di pinggir jalan untuk menyaksikan pertandingan di layar
lebar
News Abstrak -JAKARTA Perhelatan akbar sepakbola di kawasan benua Eropa sudah dimulai.
Bagi mereka yang fanatik dengan sepakbola, menonton siaran langsung di
layar kaca wajib hukumnya. Para fans juga biasanya rela tidak tidur semalaman alias begadang demi melihat aksi pemain idola mereka.
Hal
yang perlu diingat dari menonton siaran langsung sepakbola adalah
kondisi kebugaran dan kesehatan. Jangan sampai gara-gara menonton siaran
langsung sepakbola semalam suntuk, kebugaran tubuh Anda menurun. Dan
yang lebih ekstrem lagi, jangan sampai aktivitas begadang di malam hari
mendatangkan bencana bagi Anda.
Betapa tidak. Dengan jadwal
siaran langsung hampir setiap hari mulai pukul 10 malam hingga dini
hari, Anda berisiko kehilangan waktu istirahat dan mengalami perubahan
pola tidur. Menurut praktisi kesehatan tidur dr. Andreas Prasadja RSPGT,
kekurangan tidur akibat begadang dapat memperbesar risiko terjadinya
kecelakaan.
Bagi mereka yang menggunakan kendaraan pribadi, baik
motor atau mobil, sebagai sarana transportasi menunju ke tempat kerja,
faktor kecukupan tidur harus diperhatikan selama musim pertandingan
Piala Eropa. Andreas menyarankan, mereka yang harus berkendara keesokan
harinya setelah menonton sepakbola sebaiknya mencukupi kebutuhan
tidurnya.
"Pesan saya, kalau seseorang mau berkendara, minimum
dia harus tidur 6 jam sebelumnya. Kalau kurang dari itu, sebaiknya naik
kendaraan umum," katanya saat dihubungi Kompas.com, Senin, (11/6/2012).
Andreas
menjelaskan, tidur merupakan kebutuhan dasar manusia sama seperti
makan, minum dan bernafas. Sehingga apabila seseorang kekurangan waktu
tidurnya, maka ia harus mengganti waktu tidur yang hilang.
Tidur
yang sehat akan memberikan vitalitas dan kebugaran yang akan
meningkatkan produktivitas seseorang. Sayangnya, masih banyak masyarakat
yang mengabaikan kesehatan tidur. Akibatnya, tanpa diperhatikan,
masalah tidur telah memperberat, bahkan menyebabkan berbagai masalah
sosial.
"Kurang tidur karena begadang juga membuat daya tahan
tubuh turun, hipertensi dan diabetes naik, khususnya untuk mereka yang
punya riwayat penyakit tersebut," katanya.
Menabung tidur
Andreas
berpesan, begadang menonton siaran sepakbola boleh-boleh saja, asalkan
sebelumnya sudah menabung waktu tidur. Cara yang bisa dilakukan misalnya
dengan tidur singkat (power nap) saat jam makan siang, atau tidur malam lebih awal sebelum menyaksikan pertandingan.
Setiap
orang, kata Andreas, memiliki jam biologis yang berbeda-beda. Makin tua
usia seseeorang, maka kebutuhan tidur cenderung berkurang. Pada
anak-anak, kebutuhan tidur bisa sampai 12 jam, orang dewasa muda sekitar
8,5-9 jam. sedangkan orang dewasa tua maksimal hanya 8 jam.
Andreas
juga tidak menyarankan penggunaan atau konsumi minuman yang bersifat
stimulan selama begadang menyaksikan pertandingan sepakbola.
"Saya
sarankan supaya saat nonton bola enggak usah minum kafein, dan minuman
berenergi. Karena efek dari minum kafein baru hilang dari peredaran
darah setelah 9-12 jam," katanya.
source:http://health.kompas.com/