Anak Kasmaran, Tagihan Ponsel Meroket Rp 25 Juta
News Abstrak-London - Dennis
Rushen telah memotong kartu SIM-nya ketika tiba-tiba ia menemukan
tagihannya melonjak hingga 1.700 pound sterling, atau setara hampir Rp
25 juta. Belakangan diketahui Oscar, anak lelakinya yang baru berusia 12
tahun, diam-diam menggunakannya untuk menelepon sang kekasih, gadis
berusia 13 tahun.
Kini Rushen tengah menggugat Vodafone, operator penyedia layanan seluler, atas tagihan itu. Duda satu anak ini menuduh jaringan itu menjadi serakah sehingga melalaikan tugasnya. Ia mengatakan seharusnya perusahaan melakukan intervensi ketika nomor ponsel yang tagihan rata-rata per bulan hanya 10,50 pound sterling per bulan tiba-tiba melonjak drastis.
"Ketika saya melihat tagihan yang besar, saya pikir ada kesalahan," katanya. Nomor-nomor tertentu, katanya, dihubungi beberapa kali sehari dan durasi pembicaraan kadang hingga dua jam.
Menurutnya, masalah akan terselesaikan seandainya Vodafone memperingatkan dari awal ada kejanggalan. "Sebagian dari masalah adalah Vodafone tidak mengirimkan tagihan dan mereka bahkan tidak mengirim e-mail kepada saya tentang hal ini," katanya.
Apalagi, lonjakan tagihannya tak main-main. "Jika tagihan Anda 80 sampai 100 kali lebih tinggi dari tagihan normal, harusnya mereka bertanya. Mereka sungguh serakah," katanya.
Oscar mengakui ia diam-diam mengambil ponsel ayahnya untuk menelepon Charlie, gadis yang ditemui di sebuah klub remaja di dekat rumah ibunya di Banham, Norfolk. Tidak dapat bertemu secara rutin karena dari rumah mereka berjarak, mereka berhubungan melalui telepon. Dan, "harga" cinta mereka inilah yang membuat ayah Oscar pusing kepala.
Kini Rushen tengah menggugat Vodafone, operator penyedia layanan seluler, atas tagihan itu. Duda satu anak ini menuduh jaringan itu menjadi serakah sehingga melalaikan tugasnya. Ia mengatakan seharusnya perusahaan melakukan intervensi ketika nomor ponsel yang tagihan rata-rata per bulan hanya 10,50 pound sterling per bulan tiba-tiba melonjak drastis.
"Ketika saya melihat tagihan yang besar, saya pikir ada kesalahan," katanya. Nomor-nomor tertentu, katanya, dihubungi beberapa kali sehari dan durasi pembicaraan kadang hingga dua jam.
Menurutnya, masalah akan terselesaikan seandainya Vodafone memperingatkan dari awal ada kejanggalan. "Sebagian dari masalah adalah Vodafone tidak mengirimkan tagihan dan mereka bahkan tidak mengirim e-mail kepada saya tentang hal ini," katanya.
Apalagi, lonjakan tagihannya tak main-main. "Jika tagihan Anda 80 sampai 100 kali lebih tinggi dari tagihan normal, harusnya mereka bertanya. Mereka sungguh serakah," katanya.
Oscar mengakui ia diam-diam mengambil ponsel ayahnya untuk menelepon Charlie, gadis yang ditemui di sebuah klub remaja di dekat rumah ibunya di Banham, Norfolk. Tidak dapat bertemu secara rutin karena dari rumah mereka berjarak, mereka berhubungan melalui telepon. Dan, "harga" cinta mereka inilah yang membuat ayah Oscar pusing kepala.
source:http://www.tempo.co/