Cucu Ratu Elizabeth Berlaga di Olimpiade
Zara Phillips
News Abstrak-London - Zara
Phillips, cucu Ratu Elizabeth II, turut memperkuat tim negaranya dalam
ajang Olimpiade London 2012 untuk cabang berkuda. Kakek Phillips, Duke
of Edinburgh, serta ibunya, Putri Anne, berada di kursi VIP di Greenwich
Park saat Phillips berlaga di kompetisi eventing dressage.
Dia mencetak 48.10 poin penalti, meskipun beberapa kesalahan dibuat pada awalnya. Dengan tenang, kuda seharusnya mengubah urutan langkahnya dari sisi ke sisi, tetapi High Kingdom tidak segera merespon isyarat Phillips.
Sorak-sorai dan tepuk tangan pecah saat ia masuk ke dalam stadion dan ketika dia menyelesaikan setiap tahapan. Massa di arena berkuda di Greenwich, selatan London timur, bersorak dan melambaikan bendera selama ia berlaga.
Putri Anne, yang mengenakan topi kanvas merah untuk melindungi kepala dari matahari, seolah tak berkedip menyaksikan Phillips. Ia bertepuk tangan setelah dia menyelesaikan perlombaan.
Phillips mengatakan ada ''perasaan luar biasa'' karena dirinya bisa ambil bagian dalam Olimpiade. "Perasaan yang menakjubkan untuk menjadi bagian dari Olimpiade dan mendukung negara. Saya mencoba untuk melakukan yang terbaik untuk tim," katanya.
Cabang berkuda yang diikuti Phillips limayan sulit. Kuda dan penunggangnya diharapkan untuk melakukan serangkaian gerakan koreografer. Dibutuhkan bertahun-tahun dedikasi dan pelatihan untuk mencapai tingkat Grand Prix agar bisa dikirim ke ajang Olimpiade.
Hubungan erat antara kuda dan penunggangnya membutuhkan waktu berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Kuda dan penunggangnya diberi tanda dari sepuluh untuk setiap gerakan yang mereka lakukan. Nilai tambahan diberikan antara lain untuk kecepatan kuda dan posisi pengendara.
Calon penerus takhta ke-13 ini belum pernah berkompetisi dalam ajang Olimpiade karena cedera pada tahun 2004 dan 2008. Ayahnya, Kapten Mark Phillips, memenangi emas dalam Olimpiade pada tahun 1972 dan perak pada tahun 1988.source:http://www.tempo.co/
Dia mencetak 48.10 poin penalti, meskipun beberapa kesalahan dibuat pada awalnya. Dengan tenang, kuda seharusnya mengubah urutan langkahnya dari sisi ke sisi, tetapi High Kingdom tidak segera merespon isyarat Phillips.
Sorak-sorai dan tepuk tangan pecah saat ia masuk ke dalam stadion dan ketika dia menyelesaikan setiap tahapan. Massa di arena berkuda di Greenwich, selatan London timur, bersorak dan melambaikan bendera selama ia berlaga.
Putri Anne, yang mengenakan topi kanvas merah untuk melindungi kepala dari matahari, seolah tak berkedip menyaksikan Phillips. Ia bertepuk tangan setelah dia menyelesaikan perlombaan.
Phillips mengatakan ada ''perasaan luar biasa'' karena dirinya bisa ambil bagian dalam Olimpiade. "Perasaan yang menakjubkan untuk menjadi bagian dari Olimpiade dan mendukung negara. Saya mencoba untuk melakukan yang terbaik untuk tim," katanya.
Cabang berkuda yang diikuti Phillips limayan sulit. Kuda dan penunggangnya diharapkan untuk melakukan serangkaian gerakan koreografer. Dibutuhkan bertahun-tahun dedikasi dan pelatihan untuk mencapai tingkat Grand Prix agar bisa dikirim ke ajang Olimpiade.
Hubungan erat antara kuda dan penunggangnya membutuhkan waktu berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Kuda dan penunggangnya diberi tanda dari sepuluh untuk setiap gerakan yang mereka lakukan. Nilai tambahan diberikan antara lain untuk kecepatan kuda dan posisi pengendara.
Calon penerus takhta ke-13 ini belum pernah berkompetisi dalam ajang Olimpiade karena cedera pada tahun 2004 dan 2008. Ayahnya, Kapten Mark Phillips, memenangi emas dalam Olimpiade pada tahun 1972 dan perak pada tahun 1988.source:http://www.tempo.co/