Para Ayah Cemaskan Putrinya Tenggelam oleh Facebook
News Abstrak-Jakarta:-Sebuah
survei pada Kamis lalu menghasilkan fakta menarik bahwa para ayah
menjadi kian protektif terhadap putri mereka karena takut kepada
pengaruh situs-situs jejaring sosial. Menurut sebuah jajak pendapat para
kepala sekolah di sekolah-sekolah gadis terkemuka di Inggris, mereka
"merasa kurang dalam mengawasi karena media sosial", seperti Facebook
dan Twitter.
Mereka juga prihatin akan naiknya pengaruh kebudayaan selebritas terhadap para anaknya, dengan beberapa di antaranya mempersepsikan "dunia itu sebagai tempat yang sangat berbahaya". Tren tersebut muncul dalam sebuah polling Girls’ Schools Association (GSA), yang mewakili sekolah-sekolah berbayar.
Menjelang Hari Ayah Sedunia besok, organisasi itu menyurvei 180 anggotanya dalam hal "peran ayah dalam pendidikan putrinya". Para bapak menyebutkan remaja usia sekolah mesti dilindungi dari naiknya "budaya WAG" yang mengendurkan prestasi akademik. WAG adalah sekumpulan wanita yang merupakan pacar atau istri bintang sepak bola Liga Primer Inggris.
Hasil polling menunjukkan, 49 persen kepala guru yakin para ayah lebih protektif terhadap putri mereka ketimbang seharusnya, terutama cemas terhadap media sosial. Hanya 5 persen yang kurang protektif saat ini. Jajak pendapat juga menduga terdapat peningkatan para bapak menjadi "ayah rumahan", dengan para ibu menjadi pencari nafkah utama.
Anggota GSA, Alun Jones, yang juga principal di sekolah gadis St. Gabriels di Newburry, menyebutkan para ayah kian "aktif dan setara" dalam hal kepentingan kemajuan pendidikan anak mereka. "Para ayah punya legitimasi serius soal perlindungan para putrinya di dunia, di mana para gadis--dan remaja putra--menjadi subyek semua tekanan lewat media."
Mereka juga prihatin akan naiknya pengaruh kebudayaan selebritas terhadap para anaknya, dengan beberapa di antaranya mempersepsikan "dunia itu sebagai tempat yang sangat berbahaya". Tren tersebut muncul dalam sebuah polling Girls’ Schools Association (GSA), yang mewakili sekolah-sekolah berbayar.
Menjelang Hari Ayah Sedunia besok, organisasi itu menyurvei 180 anggotanya dalam hal "peran ayah dalam pendidikan putrinya". Para bapak menyebutkan remaja usia sekolah mesti dilindungi dari naiknya "budaya WAG" yang mengendurkan prestasi akademik. WAG adalah sekumpulan wanita yang merupakan pacar atau istri bintang sepak bola Liga Primer Inggris.
Hasil polling menunjukkan, 49 persen kepala guru yakin para ayah lebih protektif terhadap putri mereka ketimbang seharusnya, terutama cemas terhadap media sosial. Hanya 5 persen yang kurang protektif saat ini. Jajak pendapat juga menduga terdapat peningkatan para bapak menjadi "ayah rumahan", dengan para ibu menjadi pencari nafkah utama.
Anggota GSA, Alun Jones, yang juga principal di sekolah gadis St. Gabriels di Newburry, menyebutkan para ayah kian "aktif dan setara" dalam hal kepentingan kemajuan pendidikan anak mereka. "Para ayah punya legitimasi serius soal perlindungan para putrinya di dunia, di mana para gadis--dan remaja putra--menjadi subyek semua tekanan lewat media."